Will Radford adalah analis keamanan siber terkemuka di Departemen Keamanan Dalam Negeri yang melacak potensi ancaman terhadap keamanan nasional melalui program pengawasan massal, hingga suatu hari serangan dari entitas tak dikenal membuatnya mulai mempertanyakan apakah pemerintah sedang menyembunyikan sesuatu darinya… dan dari seluruh dunia.
Sinopsis Film War of the Worlds (2025)
War of the Worlds adalah film thriller fiksi ilmiah bergaya screenlife asal Amerika yang dirilis pada tahun 2025, diadaptasi dari novel klasik The War of the Worlds karya H. G. Wells yang diterbitkan pada tahun 1898. Film ini disutradarai oleh Rich Lee, dengan naskah ditulis oleh Kenneth A. Golde dan Marc Hyman, berdasarkan cerita karya Golde. Beberapa aktor yang terlibat antara lain Ice Cube, Eva Longoria, Clark Gregg, Andrea Savage, Henry Hunter Hall, Iman Benson, Devon Bostick, dan Michael O’Neill.
Dirilis oleh Universal Pictures melalui Amazon Prime Video pada 30 Juli 2025, film ini mendapat banyak kritik negatif dari para pengulas.
Alur Cerita Film War of the Worlds (2025)
Will Radford, seorang petugas dari Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS), bekerja dalam proyek pengawasan canggih yang dapat melacak keberadaan seluruh manusia di dunia. Saat membantu FBI mencari sosok peretas misterius yang dikenal dengan nama “Disruptor”, bumi tiba-tiba dihujani meteor. Dari benda-benda luar angkasa tersebut, muncul mesin raksasa yang mulai menyerang umat manusia. Radford bersama rekannya dari NASA menyimpulkan bahwa ini adalah invasi makhluk asing.
Presiden segera mengizinkan serangan militer yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain. Meski awalnya berhasil menahan serangan, Radford menyadari bahwa mesin-mesin tersebut justru memusatkan perhatian mereka pada pusat-pusat data global. Mesin utama mulai mengirimkan makhluk kecil menyerupai serangga untuk mengambil informasi dari lokasi tersebut, yang membuat teknologi alien semakin kuat dan sulit dilawan. Radford pun mendapati fakta mengejutkan: “Disruptor” adalah putranya sendiri, Dave.
Dave mengirimkannya tautan menuju file rahasia program pengawasan bernama “Goliath”. Dari sana, Radford mengetahui bahwa alien telah datang lebih dulu ke Bumi dan bahwa pemerintah telah lama mengetahui bahwa mereka menyerap data sebagai sumber kekuatan. Meski telah diperingatkan bahwa mengaktifkan Goliath bisa mengundang perhatian alien, Direktur DHS, Briggs, tetap memutuskan untuk menyalakannya. Ketika Radford menantangnya, Briggs mengklaim bahwa keputusannya demi keamanan publik, lalu memblokir akses Radford ke sistem DHS.
Bersama Dave dan kelompok peretasnya, Radford berhasil masuk kembali dan menanamkan virus dalam sistem alien. Rencana itu sempat berhasil, namun alien dengan cepat menyesuaikan diri dan membalas. Mereka juga melacak dan membunuh hampir semua anggota tim peretas, kecuali Dave. Militer pun berencana mengebom markas DHS—lokasi penyimpanan sistem Goliath—agar tidak jatuh ke tangan alien. Namun, Radford, dibantu Dave dan putrinya yang ahli biologi, Faith, berhasil masuk ke dalam bunker tepat waktu dan menonaktifkan Goliath. Dengan sistem itu dimatikan, serangan udara dibatalkan.
Beberapa waktu kemudian, manusia berhasil mengalahkan para alien. Radford dan Dave menjadi pahlawan nasional, sementara Briggs ditangkap karena pelanggaran konstitusi. Faith juga mendapat pengakuan atas perannya yang penting dalam menganalisis DNA untuk menghentikan invasi alien. Radford ditawari posisi untuk memimpin program pengawasan baru yang lebih etis, namun ia menolak, sambil berkata, “Sekarang, aku yang mengawasi kalian.”