Laskar Pelangi (2008)

25 voting, rata-rata 7.0 dari 10

Sekelompok 10 pelajar berjuang melawan kemiskinan dan menumbuhkan harapan untuk masa depan di Desa Gantong, sebuah pulau pertanian dan pertambangan timah di Belitung.

Sinopsis Film Laskar Pelangi (2008)

Laskar Pelangi merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2008 dan disutradarai oleh Riri Riza. Naskah film ini ditulis oleh Salman Aristo bersama Riri Riza dan Mira Lesmana, yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata. Film ini diproduksi oleh Miles Films, Mizan Productions, dan SinemArt.

Film ini berhasil mencetak rekor sebagai film terlaris di Indonesia dengan jumlah penonton mencapai 4,6 juta orang. Rekor tersebut bertahan selama delapan tahun hingga akhirnya dipecahkan oleh film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 pada tahun 2016.

Untuk mencari para pemeran anak-anak yang menjadi tokoh dalam Laskar Pelangi, sutradara Riri Riza melakukan audisi di daerah Belitung, dan sebagian besar pemainnya adalah anak-anak lokal asli Pulau Belitung, yang juga menjadi lokasi pengambilan gambar film ini. Selain itu, film ini memadukan antara aktor-aktor profesional Indonesia dan anak-anak asli Belitung yang berbakat.

Laskar Pelangi mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 25 September 2008 dan juga diputar di layar tancap di daerah-daerah yang belum memiliki akses bioskop.

Cerita film ini berkisah tentang Ikal, seorang anak dari Belitung, yang berjuang mengejar impian melalui pendidikan di sebuah sekolah dasar sederhana bernama SD Muhammadiyah Gantong. Pada tahun 1974, Ikal kecil bersama ayahnya mendaftar di sekolah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Pak Harfan serta dua guru, Bu Muslimah dan Pak Bakri, yang berkomitmen mendidik para muridnya meskipun dengan keterbatasan fasilitas.

Mayoritas siswa di sekolah ini berasal dari keluarga kurang mampu, seperti Lintang, anak pesisir yang tinggal bersama keluarganya; Mahar, yang gemar mendengarkan musik melalui radio; dan Kucai, ketua kelas yang ayahnya bekerja di tambang timah. Sekolah memiliki aturan khusus, di mana kelas baru hanya bisa dibuka jika jumlah murid mencapai sepuluh orang.

Setelah menunggu lama dan jumlah murid hanya sembilan, datanglah Harun, seorang anak berkebutuhan khusus, yang akhirnya melengkapi jumlah murid sehingga kelas baru bisa dibuka.

Cerita berlatar lima tahun kemudian, ketika para anak ini mulai menikmati masa sekolah dengan segala suka dan duka. Mereka penuh semangat belajar, meski terkadang melawan aturan. Lintang, misalnya, harus berjuang datang ke sekolah meski harus melewati medan sulit demi menjaga adik-adiknya terlebih dahulu.

Album soundtrack film ini adalah kompilasi lagu dari beberapa musisi ternama Indonesia yang diproduseri oleh Mira Lesmana. Lagu utama berjudul “Laskar Pelangi” dinyanyikan oleh grup Nidji, dan terdapat lagu-lagu lain dari Sherina, Netral, Gita Gutawa, Ipang, dan beberapa musisi lainnya, yang mengiringi berbagai momen penting dalam film.