Incantation (2022)

736 voting, rata-rata 6.0 dari 10

Terinspirasi oleh kisah nyata sebuah keluarga yang percaya bahwa mereka dirasuki roh jahat, film ini mengisahkan seorang wanita yang harus melindungi anaknya dari kutukan.

Sinopsis Film

Li Ronan (Hsuan-yen Tsai) membuat rekaman dokumenter untuk mengungkap masa lalunya yang kelam. Dahulu, ia pernah melanggar sebuah larangan sakral, dan sejak saat itu dirinya terjerat kutukan: siapa pun yang terlalu dekat dengannya akan tertimpa kesialan. Kematian tragis kedua orang tuanya akibat kecelakaan mobil menjadi bukti nyata dari kutukan tersebut. Bahkan, dua polisi yang menangani laporannya pun memilih mengakhiri hidup. Melalui dokumenter ini, Ronan berharap bisa menyelamatkan putrinya, Chen Dodo (Sin-Ting Huang), dari nasib yang sama. Dalam rekamannya, ia kerap memperlihatkan simbol tangan misterius dan mengucapkan mantra yang maknanya belum terungkap.

Suatu hari, seorang petugas dari panti asuhan datang dan menyampaikan bahwa hak asuh Dodo tidak akan diberikan jika Ronan gagal melewati masa evaluasi pengasuhan. Bertekad memperbaiki hubungannya dengan sang anak, Ronan menjemput Dodo dari panti yang dikelola Ming—ayah sambung Dodo. Meskipun awalnya Dodo terlihat asing terhadap ibunya, Ronan tetap berusaha membangun kedekatan.

Kilasan Masa Lalu
Enam tahun sebelumnya, di rumah sakit jiwa, Ronan mengaku menyerahkan bayi yang dikandungnya ke panti asuhan karena takut kutukan yang ia bawa akan melukai sang buah hati. Menurutnya, semakin banyak orang mengetahui tentang “dewa” yang ia hadapi, maka semakin besar risiko bencana menimpa mereka.

Setelah pulang bersama Dodo, Ronan mencoba menghabiskan waktu bersama sang anak sambil terus merekam kegiatan mereka. Ia beralasan, rekaman itu kelak bisa mereka tonton bersama saat Dodo dewasa. Namun kebersamaan mereka terganggu oleh suara kaca pecah dari dapur. Sumbernya adalah pintu kaca di ruang bermain Dodo. Saat itu pula Dodo mengeluh matanya sakit setelah menatap sesuatu di atap rumah.

Gangguan aneh mulai bermunculan—lampu mati, pintu kulkas terbuka sendiri, lift menuju lantai lima tanpa penumpang, hingga suara flush toilet yang menyala tanpa sebab. Puncaknya, Dodo menghilang dari kamar dan ditemukan duduk termenung di ruangan lain. Sejak itu, kejadian ganjil terus menimpa sang anak.

Kilasan Masa Lalu
Enam tahun lalu, Ronan menjadi bagian dari tim pemburu hantu bersama Yuan dan Dom. Mereka menuju terowongan terlarang dekat rumah paman buyut Dom. Dalam perjalanan, mobil mereka menabrak sesuatu yang ternyata patung Buddha. Ronan mendadak merasa mual. Setibanya di rumah paman buyut, mereka diperingatkan untuk tidak ikut dalam ritual keluarga, namun Dom tetap membawa Ronan dan Yuan masuk. Keluarga Dom menganut kepercayaan yang melibatkan simbol tangan khusus sebagai salam.

Suatu ketika, Ronan menerima kabar Dodo berkelahi di sekolah karena dipanggil “gila”. Ia membawa anaknya pulang, namun gangguan mistis semakin menjadi—termasuk sosok “penjahat tanpa wajah” yang dilihat Dodo. Ronan pun memasang kamera di kamar anaknya. Anehnya, ia sendiri mengalami mimisan tanpa sebab.

Kilasan Masa Lalu
Dalam sebuah ritual persembahan nama, nenek buyut keluarga Dom menyatakan bayi dalam kandungan Ronan juga harus dipersembahkan. Mereka terkejut mengetahui bahwa ayah dari bayi itu adalah Dom. Meski keadaan tegang, Ronan mengikuti ajakan seorang gadis kecil misterius ke dalam ruangan. Gadis itu memberinya kotak berisi katak dan memintanya memberi makan berupa rambut. Ia mengaku sebagai “pilihan dewa” dan menjelaskan telinganya diambil oleh Bunda Buddha sebagai berkah. Gadis itu kemudian merapal mantra “Hou-ho-xiu-yi, si-se-wu-ma” sambil memegang Ronan.

Suatu saat, Dodo dibimbing sosok tak kasat mata menuju rooftop dan hampir melompat. Lalu ia dibawa masuk ke ruangan penuh patung Buddha dan menonton rekaman terowongan terlarang. Setelah itu, Dodo jatuh sakit dan divonis lumpuh.

Karena dinilai tak mampu menjaga anaknya, hak asuh Ronan dicabut. Namun ia nekat membawa Dodo pergi. Ming yang mengetahui hal ini memutuskan ikut membantu.

Kilasan Masa Lalu
Yuan, Ronan, dan Dom tetap nekat memasuki terowongan terlarang. Mereka menemukan korban gadis kecil yang pingsan, namun perdebatan membuat Yuan memaksa membuka pintu terowongan. Tangisan bayi terdengar di dalam, membuat Yuan dan Dom masuk. Yuan keluar sambil berlari seperti kerasukan, sedangkan Dom ditemukan tewas. Ronan pun melarikan diri dari desa.

Dalam upaya mengakhiri kutukan, Ronan dan Ming membawa Dodo ke sebuah kuil. Pemilik kuil meminta Dodo tidak diberi makan selama seminggu. Namun kondisi Dodo memburuk, hingga Ronan terpaksa memberinya makan. Ming berusaha membantu dengan mempelajari rekaman dan simbol tangan itu. Ia menemukan bahwa tulisan di tubuh gadis kecil berasal dari naskah Brahmik kuno, dan mantra yang diucapkan Ronan adalah mantra penyebar kutukan, bukan berkah. Ronan sengaja mengajak orang lain mengucapkannya agar beban kutukan terbagi. Akhirnya, Ming ikut celaka dan bunuh diri.

Kondisi Dodo makin parah, tubuhnya dipenuhi lubang-lubang kecil. Ronan kembali ke kuil, namun pemilik kuil sudah meninggal. Ia kemudian memotong telinga kanan gadis kecil tumbal ritual untuk sesajen kepada Bunda Buddha.

Ronan mengakui bahwa mantra tersebut memang untuk menyebarkan kutukan. Ia memutar rekaman terowongan yang menunjukkan patung Bunda Buddha berwajah tertutup kain merah. Saat kain dibuka oleh Dom, ia kerasukan. Ronan memutuskan kembali ke terowongan sendirian, menaruh telinga gadis itu di altar, mengajak penonton merapal mantra, dan memperlihatkan wajah Bunda Buddha agar kutukan menyebar. Setelah itu, ia bunuh diri demi menyelamatkan Dodo.

Di akhir, Dodo tampak sehat kembali, menandakan kutukan telah berpindah—namun kini menyasar siapa pun yang ikut mengucapkan mantra atau menonton rekaman tersebut.

Diposting pada:
Dilihat:9
Tagline:Do you believe in blessings?
Genre: Horror
Kualitas:
Tahun:
Durasi: 111 Min
Negara:
Rilis:
Bahasa:普通话
Pendapatan:$ 5.700.000,00
Direksi: