Saat sebuah keluarga muda yang ceria pindah ke sebelah rumah, duda pemarah Otto Anderson bertemu dengan pasangannya, seorang wanita cerdas dan hamil bernama Marisol, yang mengarah pada persahabatan tak terduga yang mengubah dunianya.
Sinopsis Film A Man Called Otto (2022)
Seorang pria berumur 63 tahun bernama Otto Anderson (diperankan oleh Tom Hanks) tengah membeli tali di sebuah toko swalayan. Ia tampak kesal karena harga tali tersebut tidak sesuai dengan yang tertera, sehingga Otto meminta bertemu dengan manajer toko.
Otto tinggal di sebuah kompleks perumahan kecil dan rutin berkeliling menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan. Namun, ia selalu menganggap semua tetangganya sebagai gangguan, sehingga bersikap dingin terhadap mereka.
Suatu hari, Otto memutuskan pensiun dari pekerjaannya. Pada hari perpisahan itu, manajer swalayan mengadakan pesta untuknya, tapi Otto justru merasa tidak nyaman dan bahkan marah pada tukang pos yang masuk ke kompleks.
Setelah itu, Otto memutuskan untuk mematikan semua fasilitas di rumahnya seperti listrik dan telepon, serta berencana mengakhiri hidupnya menggunakan tali yang dibelinya.
Namun rencana bunuh diri itu terganggu oleh kedatangan keluarga baru di lingkungan tersebut, yakni Marisol yang sedang hamil besar, suaminya Tommy, serta dua anak mereka, Luna dan Abbie. Mereka membuat keributan saat memarkir mobil, sehingga Otto merasa terganggu. Otto membantu Tommy memarkir mobil dan kemudian menerima makanan dari Marisol sebagai ucapan terima kasih. Makanan itu sangat lezat hingga Otto menikmatinya dengan lahap.
Setelah itu, Otto kembali mencoba bunuh diri, namun gagal karena platform rumahnya yang rapuh patah. Ia lalu mengunjungi makam istrinya, Sonya, dan mengungkapkan bahwa keinginannya mengakhiri hidup adalah untuk segera bertemu dengan Sonya.
Kilasan masa lalu menunjukkan Otto saat masih menjadi siswa di sekolah militer, namun didiagnosis menderita kardiomiopati sehingga tidak bisa melanjutkan pelatihan. Dalam perjalanan dengan kereta, Otto bertemu Sonya yang ramah membelikannya tiket dan memberinya koin sebagai kenang-kenangan.
Otto terus berkeliling lingkungan, bertemu tetangganya yang ramah, Jimmy. Namun, datang pula agen properti Dye & Merica yang hanya ingin melihat rumah Otto.
Marisol dan Tommy kemudian meminta bantuan Otto untuk meminjam tangga karena jendela rumah mereka macet, serta Anita, tetangga lanjut usia Otto, meminta Otto memperbaiki pemanas rumahnya dengan imbalan mendapatkan kembali selang taman miliknya yang pernah dipinjamkan. Otto juga menunjukkan ketidaksukaan pada suami Anita, Reuben, yang sakit stroke dan disarankan untuk tinggal di rumah jompo.
Di mobilnya, Otto kembali mencoba bunuh diri dengan menghirup karbon monoksida melalui selang. Ia mengenang momen makan malam romantis dengan Sonya yang membuktikan cinta mereka walau keadaan sulit.
Saat Otto hampir tewas, Marisol datang meminta tolong karena Tommy jatuh dari tangga dan harus dibawa ke rumah sakit. Otto menolong mereka.
Di rumah sakit, Otto menghibur Luna dan Abbie dengan membacakan cerita lucu. Mereka memanggilnya “Abuelo Otto” (Kakek Otto). Seorang badut bernama Beppo meminta koin untuk pertunjukan sulap, dan Otto memberikan koin Sonya, tetapi Beppo menukarnya dengan koin lain. Otto marah dan mulai menyerangnya, namun diredakan oleh staf rumah sakit. Otto mengantar keluarga itu pulang, dan Marisol melihat Otto tersenyum tipis.
Keesokan harinya, Marisol, Otto, dan Jimmy bekerja sama menyelamatkan seekor kucing yang hampir mati karena kedinginan.
Suatu hari, Otto hampir bunuh diri di rel kereta api, tapi malah menyelamatkan seorang pria yang pingsan dan jatuh ke rel. Ia dipuji sebagai pahlawan.
Setelah itu, Otto bertemu Malcolm, seorang remaja mantan murid Sonya yang sangat menghormatinya karena menerima identitas transgender Malcolm. Otto dan Malcolm menjadi teman.
Otto mengajari Marisol mengemudi mobil manual, dengan sabar walau sering mengalami kegagalan. Mereka juga singgah di toko roti favorit Otto dan Sonya, di mana Otto bercerita tentang masa lalunya dan hubungan dengan tetangga Reuben dan Anita.
Marisol mempercayakan anaknya kepada Otto saat dia dan Tommy pergi berkencan. Otto juga membantu Malcolm memperbaiki sepeda. Seorang jurnalis media sosial, Shari Kenzie, ingin mewawancarai Otto tentang aksinya di rel kereta, tapi Otto menolak.
Ketika agen properti Dye & Merica datang hendak mengusir Reuben dan Anita yang sakit Parkinson, Otto berhasil menggagalkan rencana tersebut dengan bantuan Marisol dan siaran langsung dari Shari. Agen itu berdalih bahwa tidak ada yang bisa merawat Reuben dan Anita, tapi Jimmy bersikeras merawat mereka.
Otto jatuh pingsan dan dirawat di rumah sakit, dokter menjelaskan bahwa jantungnya membesar. Marisol tertawa karena ironisnya, pria yang terlihat keras hati itu sebenarnya memiliki hati yang besar.
Marisol melahirkan anak laki-laki bernama Marco, dan dalam pesta kelahiran itu Otto menghadiahkan tempat tidur bayi yang dibuatnya bersama Sonya untuk anak Marisol.
Otto mengajak keluarga Marisol mengunjungi makam Sonya dan bertemu kembali dengan Reuben dan Anita.
Beberapa tahun berlalu, Otto memberikan mobilnya kepada Malcolm dan membeli mobil baru. Suatu pagi, Tommy memberi tahu Marisol bahwa Otto tidak membersihkan salju. Mereka pergi ke rumah Otto dan menemukan Otto meninggal di tempat tidurnya.
Marisol menangis di samping Otto, sementara Tommy menemukan surat wasiat yang ditulis Otto, berisi penjelasan bahwa Otto tidak bunuh diri dan telah mengatur warisan rumah, uang, dan kucingnya untuk Marisol dan keluarganya. Otto juga memberi instruksi agar hanya Marisol yang boleh mengendarai mobil barunya.
Pemakaman Otto dihadiri oleh Malcolm, Shari, dan tetangga lain. Jimmy dan Malcolm berjanji melanjutkan patroli seperti Otto. Otto dimakamkan di samping makam Sonya.