Ketika Jessica kembali ke rumah masa kecilnya bersama keluarganya, putri tirinya yang termuda, Alice, mengembangkan rasa keterikatan yang aneh dengan boneka beruang bernama Chauncey yang ia temukan di ruang bawah tanah. Alice mulai bermain-main dengan Chauncey, yang awalnya menyenangkan, kemudian menjadi semakin menyeramkan. Seiring perilaku Alice yang semakin mengkhawatirkan, Jessica turun tangan dan menyadari bahwa Chauncey ternyata jauh lebih dari sekadar boneka beruang yang ia yakini.
Sinopsis Film
Jessica, seorang penulis buku anak-anak, mulai diteror oleh sosok misterius yang menyamar sebagai ayahnya, Ben. Dalam mimpinya, Ben berubah menjadi laba-laba menakutkan yang membuat Jessica terbangun dengan ketakutan.
Jessica tinggal bersama suaminya, Max, serta menjadi ibu tiri bagi dua anak Max, Taylor dan Alice. Hubungan Jessica dengan Taylor masih tegang, sementara Alice lebih dekat dengannya. Mereka baru saja pindah ke rumah masa kecil Jessica, yang dulu ditinggalkannya karena trauma dari ayahnya yang pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadapnya. Luka lama di lengannya masih menjadi pengingat masa lalu itu.
Suatu hari, saat bermain petak umpet dengan Alice, gadis kecil itu mengikuti suara aneh ke sebuah ruang penyimpanan dan menemukan boneka beruang yang bisa berbicara, yang memperkenalkan dirinya sebagai Chauncey. Sementara itu, Taylor melihat seorang nenek misterius mengawasinya dari jendela saat sedang mengambil foto selfie, yang membuatnya cemas. Saat Jessica datang menjemput Taylor, gadis itu menunjukkan sikap kesal dan langsung masuk ke kamar.
Jessica dan Max mendengar Alice berbicara dengan Chauncey dan menganggap boneka itu sebagai teman khayalan yang biasa dimiliki anak-anak.
Pada malam hari, Jessica mendengar Alice mengajak Chauncey minum teh. Suara wanita yang tak terlihat juga terdengar, yang ternyata adalah Samantha, ibu kandung Taylor dan Alice, yang tengah berjuang melawan gangguan mental. Saat Samantha menyerang Jessica, kedua anaknya datang menyelamatkan. Polisi dan Max segera tiba, dan Taylor mengaku selama ini diam-diam berkomunikasi dengan ibunya karena mengira kondisinya membaik.
Jessica menidurkan Alice dan mencoba membahas kejadian itu, namun Alice mengatakan bahwa Chauncey mengerti dirinya karena Jessica juga memiliki teman khayalan sewaktu kecil.
Ketika Max pergi ke luar kota untuk urusan kerja, Jessica bertanggung jawab menjaga anak-anak. Nenek tua yang sempat terlihat Taylor tiba-tiba datang memperkenalkan diri sebagai Gloria, mantan pengasuh Jessica saat kecil. Namun, Jessica tidak ingat masa kecilnya sebelum ibunya meninggal.
Jessica mengunjungi Ben di panti jompo, yang sudah kehilangan kewarasannya, tapi dia tetap berusaha berkomunikasi dengan ayahnya dan menunjukkan rekaman ulang tahun kecilnya.
Taylor mengajak Liam, anak tetangga, bermain. Liam mengejek boneka Chauncey dan membuat Alice kesal. Liam mendengar suara yang memperingatkannya agar tidak menyentuh mainan Alice dan melihat boneka beruang itu yang mengeluarkan suara bila ditarik tali di punggungnya.
Di panti jompo, Ben tiba-tiba histeris saat melihat Jessica dan mencengkeram tangannya hingga sakit, membuat Jessica pergi.
Chauncey mulai meneror Liam hingga membuatnya terjatuh ketakutan. Jessica menemukan Liam di rumah dan menghubungi ibunya, yang marah pada Taylor.
Jessica juga menyadari bahwa lukisan-lukisannya yang kepalanya terpotong adalah ulah Alice. Dia menemukan daftar permainan Alice, yang berisi benda-benda dengan makna seperti “sesuatu yang menakutkan”, “sesuatu yang membuatmu dalam masalah”, dan “sesuatu yang menyakiti”.
Ketika berbicara dengan Alice, Jessica tiba-tiba melihat Chauncey di balik selimut, yang berusaha menusukkan papan berpaku ke tangan Alice, namun Jessica berhasil mencegahnya sehingga hanya luka ringan yang didapat Alice.
Jessica mengundang psikolog Dr. Soto untuk membantu. Dalam sesi, Alice berbicara dengan Chauncey, yang mulai agresif dan menyebut Jessica sebagai “ibu palsu”. Dr. Soto mendengar suara Chauncey, tapi mulut Alice tidak bergerak.
Dr. Soto kemudian menunjukkan rekaman kasus seorang anak laki-laki yang mengikuti perintah temannya yang imajiner, “Kelinci Randy”, yang menyebabkan dirinya melukai dirinya sendiri, mirip dengan apa yang terjadi pada Alice.
Jessica hendak membuang boneka itu, tapi Dr. Soto menyatakan tidak melihat boneka tersebut dalam sesi. Taylor juga mengaku tak melihat Chauncey. Jessica menemukan bahwa hanya dia dan Alice yang bisa melihat boneka itu. Dia menemukan gambar lama bertuliskan “Never Ever”.
Alice menghilang setelah berbicara dengan Chauncey. Jessica dan Taylor mencarinya, namun Taylor menyalahkan Jessica atas hilangnya Alice. Taylor pergi sendiri dan bertemu Gloria, yang mengungkapkan bahwa Chauncey juga adalah teman imajiner Jessica semasa kecil, tapi ayahnya yang mencoba menghentikannya menjadi gila dan menyakitinya.
Di rumah, Jessica menemukan daftar permainan seperti milik Alice. Taylor dan Gloria datang, dan mereka sepakat untuk menyelesaikan permainan agar bisa membuka pintu ke dunia “Never Ever” — dunia imajinasi anak-anak.
Jessica mengumpulkan benda-benda, termasuk melukai tangannya sendiri, tapi usaha itu gagal membuka pintu.
Jessica mengungkit luka batin Taylor, yang juga menyakitinya. Rasa sakit mereka berdua yang akhirnya membuka pintu menuju Never Ever.
Mereka masuk ke dunia itu dan melihat kenangan masa kecil Jessica, di mana ayahnya berusaha mengeluarkannya dari Never Ever, sementara Chauncey mencoba menarik Ben ke dunia itu. Ben melihat mata Chauncey yang mengerikan, membuatnya gila, tapi ia rela mengorbankan dirinya demi melindungi Jessica.
Tiba-tiba Gloria menutup pintu keluar karena dendam dan keinginan tinggal selamanya di dunia itu. Chauncey berubah menjadi beruang monster yang menyerang Gloria hingga terluka parah.
Jessica dan Taylor menemukan Alice di sebuah ruangan yang menyerupai apartemen lama mereka, dikelilingi hadiah dan ibu kandung mereka, Samantha. Mereka berusaha meyakinkan Alice bahwa semuanya hanya khayalan dan akhirnya Jessica berhasil membuka jalan keluar.
Chauncey mengamuk dalam wujud beruang monster dan mengejar Jessica. Jessica menusuk matanya dan berhasil keluar, lalu memeluk kedua anaknya.
Jessica mengajak Max dan anak-anak bertemu Ben. Taylor meminta maaf, dan Alice mulai memanggil Jessica “ibu”. Namun Jessica menyadari masih terperangkap di Never Ever. Chauncey menggunakan Alice sebagai umpan, dan target utamanya adalah Jessica. Jessica menyerah demi melindungi anak-anaknya, tapi Taylor datang menyelamatkannya.
Chauncey berubah menjadi laba-laba mengerikan dan mencoba menangkap Jessica. Alice menggunakan minyak dan korek api untuk membakar Chauncey hingga terperangkap dan akhirnya mereka berhasil meloloskan diri sebelum rumah terbakar habis.
Keesokan harinya, mereka menginap di hotel lain setelah menemukan boneka beruang serupa Chauncey milik anak laki-laki lain yang bernama Rufus.