Para pemberontak bersiap untuk bertempur melawan kekuatan kejam dari Motherworld saat ikatan yang tak terpisahkan terjalin, para pahlawan muncul — dan legenda tercipta.
SINOPSIS FILM
Di batas terjauh wilayah Motherworld, ada sebuah bulan kecil bernama Veldt yang mengelilingi planet raksasa Mara. Di sana terdapat sebuah desa petani yang hidup dalam kesederhanaan hingga muncul bayangan kapal perang di langit. Laksamana Noble, komandan kapal tersebut, menuntut lebih dari kemampuan penduduk Veldt. Sebagai respons, seorang wanita bernama Kora dan pria bernama Gunnar meninggalkan desa untuk mengumpulkan para pejuang yang siap melawan Dreadnought.
Perjalanan membawa mereka ke berbagai tempat: Tarak bergabung dari Neu-Wodi, Nemesis dari tambang Daggus, Jenderal Titus yang membangkang di koloseum Pollux, dan Darrian Bloodaxe beserta letnannya Milius dari planet Sharaan. Dalam sebuah serangan di dok terapung Gondival, Kora berhasil mengalahkan Laksamana Noble, meninggalkan tubuhnya tergeletak di pantai berbatu. Para pejuang kembali ke Veldt dengan rasa kemenangan, yakin ancaman Dreadnought telah lenyap.
Namun kenyataannya berbeda. Noble yang selamat segera melaporkan kepada Cassius dan memerintahkan mereka bergerak menuju Veldt, meyakini pemberontak masih berkumpul di sana. Di Veldt, penduduk menyambut pahlawan mereka dengan pesta dan perayaan atas kemenangan. Cassius yang memimpin pasukan Dreadnought menghubungi Aris, prajurit yang sudah berkhianat dan mendukung warga Veldt, memberitahu bahwa dia akan tiba dalam lima hari untuk mengambil panen gandum yang dijanjikan.
Jenderal Titus yakin musuh hanya mengincar gandum dan mengajak seluruh warga bergotong royong memanen gandum dalam waktu tiga hari, guna memperkuat pertahanan desa. Di malam hari, Kora berbagi kisah masa lalunya kepada Gunnar, termasuk pengkhianatan yang membuatnya difitnah membunuh keluarga kerajaan setelah ia diperintahkan menembak Putri Issa.
Keesokan harinya, warga mulai panen gandum. Noble yang pulih dari lukanya mengambil alih komando dan menolak menghilangkan bekas lukanya sebagai tanda tekad memburu Kora. Kora dan Jenderal Titus mengajarkan warga bertahan dengan senjata, parit, dan terowongan di ladang gandum. Robot James yang menyesal karena gagal menyelamatkan Putri Isa, akhirnya bergabung berjuang bersama mereka.
Ketika kapal Dreadnought mendekati desa, Jenderal Titus dan para pemberontak bersiap menghadapi serangan, sementara Noble mengetahui perlindungan warga dari gandum dan berencana menyerang rumah yang dihuni wanita dan anak-anak jika perlawanan terjadi. Serangan pun dimulai, dan Kora serta Gunnar melarikan diri dengan pesawat yang disembunyikan di balik air terjun, menggunakan taktik bom asap untuk menipu pasukan musuh.
Pertempuran sengit terjadi, banyak korban jatuh, termasuk Nemesis yang gugur demi melindungi warga. Sementara itu, Kora menyusup ke kapal Dreadnought dan menanam bom di ruang mesin. Ledakan besar menghancurkan kapal tersebut. Dalam pertarungan terakhir, Gunnar terluka parah dan meninggal dalam pelukan Kora setelah berhasil membunuh Noble.
Kemenangan akhirnya diraih dengan bantuan pasukan Bloodaxe yang datang membantu. Setelah perang usai, Kora mengungkapkan kebenaran tentang dirinya yang sebenarnya adalah anak angkat Balisarius dan yang dituduh membunuh Putri Issa. Jenderal Titus memberitahu bahwa Putri Issa masih hidup, dan para pemberontak berjanji akan membantu Kora mencarinya, dengan robot James tetap setia mendampingi.