Empat saudara kandung hilang dan terbangun di akhirat, menjalani hukuman atas dosa duniawi mereka di kedalaman neraka.
Sinopsis Film Siksa Neraka (2023)
Film ini berkisah tentang keluarga Ustaz Syakir dan istrinya, Rika, yang memiliki empat anak: Saleh, Fajar, Tyas, dan Azizah. Ustaz Syakir dikenal sebagai tokoh agama yang dihormati di desanya dan sering diminta warga untuk melakukan rukiah. Ia dan Rika membesarkan anak-anak mereka dengan aturan ketat serta menanamkan rasa takut pada dosa sebagai jalan menuju neraka.
Seiring waktu, anak-anak mereka memasuki masa remaja. Saleh, anak sulung yang kuliah dan menjadi asisten dosen, dianggap panutan keluarga. Fajar, anak kedua, dikenal religius dan bercita-cita mengikuti jejak Saleh. Tyas, anak ketiga, adalah sosok rajin dan jujur meski berjuang dengan pelajaran dan memiliki kemampuan indra keenam. Sedangkan Azizah, si bungsu, adalah anak manja yang gemar bernyanyi.
Suatu hari, Ustaz Syakir marah setelah mengetahui nilai matematika Tyas yang buruk, lalu menghukumnya dengan memukul jari Tyas menggunakan kayu. Suasana menjadi tegang. Malam itu, keluarga menerima kabar duka tentang teman kelas Azizah yang meninggal akibat bunuh diri. Saat orang tua melayat, keempat saudara memilih tinggal di rumah.
Azizah ingin ikut lomba menyanyi di desa sebelah, tapi dilarang ayahnya. Saleh pun mengajak adik-adiknya menemani Azizah ke desa tersebut dengan janji Tyas bisa salat di masjid setelahnya. Dalam perjalanan, mereka melewati sungai yang sedang meluap, meski dilarang oleh seorang kakek buta bernama Pak Harjo. Hujan deras dan arus kuat membuat mereka terpeleset dan terbawa arus sungai, hilang tanpa jejak.
Di rumah, orang tua mereka panik saat anak-anak tak kembali. Ilusi mengerikan muncul saat ibu Rika mendapati Azizah di kamar dengan wajah berubah menyeramkan. Warga desa yang mengetahui kejadian itu berusaha mencari keempat anak tersebut dan menemukan beberapa jenazah, termasuk Saleh dan Fajar, yang harus menghadapi siksa neraka akibat dosa-dosa mereka selama hidup.
Sementara Tyas ditemukan dalam kondisi kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Ia dikenal sebagai anak baik yang rajin beribadah dan gemar bersedekah. Azizah yang meninggal dunia juga menanggung akibat dosa-dosanya, termasuk fitnah yang menyebabkan temannya bunuh diri.
Di alam lain, Tyas yang mengalami mati suri menyaksikan penderitaan saudara-saudaranya di neraka dengan sangat sedih. Kisah ini menjadi pelajaran mendalam tentang pentingnya mendidik anak dengan kasih sayang dan bekal agama yang benar, serta konsekuensi dari dosa yang dilakukan selama hidup.