Silent Night (2023)

840 voting, rata-rata 6.0 dari 10

Seorang ayah yang tersiksa menyaksikan putranya yang masih kecil tewas dalam baku tembak geng pada Malam Natal. Sembari memulihkan diri dari luka yang merenggut suaranya, ia menjadikan balas dendam sebagai misi hidupnya dan memulai latihan berat untuk membalas kematian putranya.

Sinopsis Film Silent Night (2023)

Pada sore Hari Natal, Brian dan istrinya, Saya, sedang mengawasi anak mereka bermain di halaman rumah. Suasana damai itu tiba-tiba berubah mencekam ketika dua kelompok gengster melintas dan terlibat baku tembak di kompleks perumahan. Tragisnya, putra Brian terkena tembakan dan meninggal dunia di tempat.

Dipenuhi kemarahan dan duka, Brian langsung berusaha mengejar para pelaku yang melarikan diri. Dalam aksi kejar-kejaran yang kacau, satu gengster dari mobil oranye tewas, dan Brian hampir saja menjadi korban setelah dihujani peluru. Beruntung, ia berhasil menghindar dan bahkan secara tak sengaja melukai salah satu musuh dengan besi forklift.

Seorang gengster bernama Playa menembak Brian di leher sebelum melarikan diri. Saya segera membawa Brian ke rumah sakit, di mana tim medis berhasil mengangkat peluru tersebut. Meski bertahan, Brian mengalami koma dan kehilangan kemampuan berbicara. Setelah menjalani terapi selama dua bulan, Brian diperbolehkan pulang dengan alat bantu suara.

Dalam perjalanan pulang, melihat gengster-gengster yang masih bebas beraksi dan menjual narkoba, dendam Brian semakin membara. Ia pun bertekad membalas kematian anaknya.

Brian mulai mempersiapkan diri dengan serius: melatih fisik dan bela diri, mempelajari menembak, hingga memodifikasi mobil curian menjadi kendaraan tempur. Saya, yang sangat khawatir, tidak bisa berbuat banyak menghentikan suaminya yang semakin terobsesi dengan balas dendam.

Di kantor polisi, Brian bertemu dengan Detektif Dennis yang menangani kasus anaknya. Saat ditinggal Dennis, Brian diam-diam memeriksa foto gengster, fokus pada Playa—orang yang menembaknya.

Hari demi hari, Brian mengintai dan mengumpulkan bukti. Ia menyusup ke markas-markas musuh, memaksa pengakuan, dan melumpuhkan anak buah gengster satu per satu. Sebuah surat ancaman ia kirimkan ke polisi sebagai tanda bahwa malam Natal akan menjadi waktu pembalasan.

Malam itu, Brian menghadapi banyak musuh sekaligus di markas Playa. Dengan keahlian menyetir dan menembak yang tajam, ia membantu polisi yang terdesak, membantai para gengster tanpa ampun. Namun, aksi brutal Brian juga direkam oleh musuh dan diketahui oleh Playa.

Playa menyewa seorang preman ganas bernama Ruiz untuk membunuh Brian. Setelah baku tembak dan kejar-kejaran, Brian berhasil mengalahkan para pengejarnya, termasuk anak buah bermotor Ruiz. Namun, Ruiz sendiri terluka parah akibat kecelakaan.

Sementara itu, Detektif Dennis mulai memburu Brian, yang kini menjadi buronan sekaligus pemburu gengster.

Di puncak aksi, Brian menyerbu markas baru Playa dan melawan puluhan musuh. Saat kekurangan amunisi, ia memasang jebakan dan berhadapan langsung dengan Ruiz yang ternyata masih hidup. Detektif Dennis turut campur dalam pertempuran sengit ini.

Saat hendak menyelesaikan misi, pacar Playa muncul dan menyerang mereka. Brian dan Dennis terluka akibat tembakan, namun berhasil melumpuhkan sang penyerang.

Dalam duel terakhir, Brian dan Playa saling berhadapan. Dengan bantuan Dennis, Brian akhirnya membunuh Playa. Terbayar sudah semua rasa sakit dan dendamnya. Namun, perjuangan itu mengorbankan nyawanya sendiri.

Film ditutup dengan Saya mengunjungi makam anak mereka, membaca surat terakhir Brian yang penuh cinta dan penyesalan.